Seberapa penting refill apar jakarta ? Untuk menjaga agar APAR selalu siap digunakan, refill atau pengisian ulang APAR sangatlah penting. Karena walaupun belum pernah digunakan, akan selalu ada kemungkinan APAR untuk mengalami kebocoran.

Kapan sebaiknya APAR diisi ulang?

  1. si ulang Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sesaat setelah digunakan

Walaupun isi APAR yang digunakan hanya sedikit, alat pemadam harus tetap diperiksa agar selalu dalam keadaan siap saat dibutuhkan. Karena tetap ada kemungkinan APAR dapat mengalami kebocoran

  • Isi ulang Alat Pemadam Api Ringan (APAR) rutin sesuai rekomendasi dari teknisi

Walaupun APAR belum pernah digunakan, namun apabila merujuk pada standar NFPA, alat pemadam portable harus diperiksan dan diisi ulang atau refill apar jakarta secara rutin

  • Isi ulang Alat Pemadam Api Ringan (APAR) setelah mengalami kerusakan atau hal lain yang dapat membuat APAR kehilangan tekanannya.

Agar terhindar dari hal tersebut, Refill APAR harus dilakukan setiap setelah APAR digunakan, walaupun hanya digunakan sedikit. Karena akan meningkatkan kemungkinan APAR untuk bocor.  

Inspeksi APAR dan Refill Apar harus dilakukan setidaknya setiap sebulan sekali. Hal yang paling penting untuk diperiksa saat dilakukannya inspeksi adalah alat pengukur tekanan tabung. Alat pengukur tersebut dapat memberitahu apakah APAR undercharged, overcharged atau dalam keadaan normal. Penunjuk arah tekanan akan berada dalam area hijau apabila tekanan APAR normal.

refill apar jakarta
refill apar

Hal yang dilakukan saat pengisian ulang APAR:

Pengisian ulang Alat Pemadan Api Ringan (APAR) / refill apar jakarta hanya dilakukan oleh tim profesional. Protk Indonesia memiliki alat khusus, keahlian dan pengetahuan yang baik untuk memastikan bahwa APAR Anda dapat bekerja dengan baik.

  • Saat dilakukannya pengisian ulang alat pemadam, APAR akan dikosongkan dan alat-alat yang terpasang pada APAR akan dilepaskan dari tabung
  • Setelah itu, teknisi akan menginspeksi unit APAR dari dalam dan luar untuk mencari tanda kerusakan
  • Setelah dibersihkan, katup atau penutup APAR yang baru akan dipasang untuk menghindari kebocoran
  • APAR akan diisi ulang / Refill Apar dan ditimbang sesuai dengan ukuran tabung
  • Setelah pengisian ulang selesai, teknisi akan melakukan leak test untuk menguji apakah ada tanda-tanda kebocoran pada Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Saat sesudah refill apar jakarta , penanda tekanan akan menunjukan arah ke area berwarna hijau, menandakan bahwa APAR siap digunakan kembali.

Cara Penggunaan Alat Pemadam Api

Cara penggunaan alat pemadam api secara umum adalah sebagai berikut:

  1. Tarik pin pengaman

Pin pengaman berfungsi sebagai pengunci jika sewaktu-waktu handle tertekan secara tidak sengaja. Pin ini didesain secara khusus agar memudahkan saat akan digunakan

  • Arahkan selang ke sumber api.

Setelah pin pengaman ditarik, angkat APAR dan arahkan selang ke titik sumber api. Peganglah ujung selang, karena saat ditekan, APAR akan mengeluarkan tekanan tinggi dari dalam. Sehingga, apabila tidak diarahkan dengan baik maka kemungkinan APAR akan menyemprot secara tidak terkendali

  • Tekan handle pemadam

Tekan sekuat tenaga handle alat pemadam, pastikan handle tertekan secara sempurna agar alat pemadam dapat terpancar dengan baik

  • Sapukan secara merata

Sapukan isi APAR yang keluar secara merata ke sumber api hingga api padam.

Selain itu dalam Bahasa Inggris, tata cara penggunaan APAR menggunakan istilah berikut:

P: Pull the pin
A: Aim the fire extinguisher

S: Squeeze the handle
S: Sweep from side to side

Apabila api belum padam atau menyala kembali, ulangi tiga langkah terakhir

Media Alat Pemadam Api

Ada beberapa jenis media alat pemadam api yang yang digunakan. Media ini memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Tabung pada alat ini bisa di isi ulang atau refill apar jakarta . Pada prinsipnya, media ini disesuaikan dengan tempat untuk keefektifan proses pemadaman. Media tersebut antara lain:

1. Air

Alat pemadam api dengan media Air biasa digunakan untuk mengatasi kebakaran kelas A

2. Dry Powder

Media ini mampu memadamkan berbagai kelas kebakaran baik benda padat, cair, maupun elektrikal.  Sifat powder ini menutupi area kebakaran agar tidak terjadi kontak dengan oksigen. Penggunaan alat pemadam kebakaran ini harus tepat. Saat digunakan di luar ruangan, arah angin harus diperhatikan untuk keefektifan media serta keamanan pengguna.

3. CO2 (Karbon Dioksida)

Pemadam CO2 berbentuk gas. Cirinya adalah mendorong oksigen sampai batas minimal sehingga api tidak dapat menyala kembali di area kebakaran. CO2 banyak digunakan untuk kebakaran yang diakibatkan oleh  media elektrikal. Karena sifatnya yang tidak meninggalkan residu, CO2 aman untuk peralatan elektronik.

CO2 ditempatkan dalam silinder khusus yang memiliki tekanan tinggi. Maka dari itu, fisik tabung media CO2 biasanya lebih tebal dan berat

4. Foam

Foam atau busa banyak digunakan untuk industri yang memiliki potensi kebakaran dari benda padat dan cairan. Media ini memiliki sifat mendinginkan serta menutupi secara sempurna titik api. Material dasar dari alat pemadam kebakaran jenis foam adalah air dan sisanya biang foam. Selain digunakan sebagai media dalam pemadam kebakaran portable, foam juga banyak digunakan untuk sistem proteksi kebakaran untuk industri minyak dan gas karena sangat cepat dalam memadamkan api yang bersumber dari minyak.

Secara umum, ada empat kelas kebakaran yang berdasarkan pada sumber kebakaran.

  • Kelas A, A ini singkatan dari Ash. Biasanya, apabila terbakar, baha-bahan kelas A akan berubah menjadi abu. Kebakaran kelas A merupakan kebakaran yang bersumber dari bahan-bahan padat yang tidak berbahaya seperti kayu, kertas, kain, dan sebagainya.
  • Kelas B: Kebakaran kelas B disebabkan oleh cairan yang mudah terbakar seperti bensin, alkohol. Kelas B biasa disebut Barrel.
  • Kelas C merupakan kelas kebakaran di mana sumbernya dari listrik dan kabel. C berarti Current yang artinya aliran seperti aliran listrik.
  • Kelas D merupakan kelas kebakaran di mana sumbernya berasal dari bahan metal yang mudah terbakar. D berarti Dynamite

Selain empat kelas tersebut, ada kelas tambahan yaitu kelas K. K ini merupakan sumber kebakaran yang berasal dari dapur atau Kitchen, seperti minyak goreng

Kebakaran biasanya disebabkan oleh tiga hal, yaitu fuel, udara, atau panas. Untuk menghentikan kebakaran dapat dilakukan dengan tiga cara, menghilangkan fuel atau sumber dari api tersebut, menghilangkan panas di area kebakaran, atau memotong suplai udara yang mengalir pada sumber kebakaran.

  • Menghilangkan sumber api: hal ini biasanya dilakukan untuk mencegah penyebaran api. Biasanya saat kebakaran di dalam ruangan terjadi.
  • Menghilangkan panas: Untuk menghilangkan panas, biasanya air digunakan sebagai pemadam kebakaran. Namun, tidak semua sumber kebakaran dapat padam apabila menggunakan air seperti minyak, bensin, kebakaran yang bersumber dari listrik atau metal.
  • Memotong suplai udara di sekitar sumber kebakaran dapat digunakan dengan cara menggunakan APAR CO2 atau menggunakan fire blanket

Sebelum melakukan ketiga cara tersebut, tentu saja harus diperhatikan sumber kebakarannya. Untuk memudahkan, Anda dapat menyediakan APAR Dry Powder di tempat ada tinggal atau bekerja karena APAR Dry Powder dapat memadamkan hamper semua sumber kebakaran.

Untuk kegiatan refill apar jakarta / pengisian apar anda bisa hubungi kami di sini (klik disini), karena kami memiliki refill apar jakarta / pengisian Apar dengan cara cepat, di service dengan armada yang cepat. Kami akan datang ke tempat anda dengan peralatan yang lengkap. Untuk keterangan lbh lanjut mengenai teknis ini, bisa menghubungi tenaga ahli Fire Alarm Protk yg bekerja berdasarkan standar NFPA selama 20 tahun.

Kelas Kebakaran

Address
Plaza 3 Pondok Indah.
Blok F No. 4-5. Jl. TB Simatupang.
Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
12310. Indonesia

Phone
+6221 5098 9388

Email
sales@protk.co.id

Whatsapp
+62811 1301 2887