ANSUL 150 Bar INERGEN Systems (Flexible Discharge Bend, 4 lbs)

Part Number: 427082
Material: SAE 100 R2 Type AT
Weight (lbs): 4
Part Description: The valve Flexible Discharge Bend (Part No. 427082) is a 5/8 in. (1.59 cm) I.D. extra-heavy flexible hose which connects the valve discharge outlet to the fixed piping or header manifold. The discharge bend has a special female thread for connecting to the valve outlet and a male 1/2 in. NPT thread for connecting to the fixed piping or manifold. The discharge bend will withstand a pressure of 9000 psi (621 bar). Its flexible connection allows for easy alignment of multiple cylinder banks to fixed piping. Each bend has a built-in check valve that prevents loss of agent should the system discharge while any cylinder is removed.

Read More

UPS Testing, Maintenance & Battery Replacement

Pentingnya melakukan tes, pemeliharaan, dan penggantian baterai pada sistem Uninterruptible Power Supply (UPS) tidak bisa dikesampingkan. Tanpa upaya ini, sistem keamanan daya dapat gagal saat dibutuhkan paling penting, menyebabkan kerugian data dan kerusakan peralatan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai pentingnya melakukan tes, pemeliharaan, dan penggantian baterai pada sistem UPS agar dapat bekerja dengan optimal dan memastikan keamanan daya yang dibutuhkan.

Apa yang dimaksud dengan UPS itu?

UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah sistem alat yang digunakan untuk memastikan bahwa peralatan elektronik menerima daya terus-menerus. Ini dilakukan dengan memasok daya cadangan pada saat beban listrik tidak stabil atau ketika terjadi gangguan listrik. Sistem UPS ini sangat penting bagi peralatan yang memerlukan kontinuitas daya, seperti komputer, server, jaringan, sistem telekomunikasi, dan peralatan medis. UPS memiliki baterai internal yang menyimpan energi untuk digunakan sebagai sumber daya alternatif saat terjadi gangguan listrik. Ini memastikan bahwa peralatan tetap berfungsi dan menghindari kerugian data dan kerusakan peralatan.

Seperti apa cara kerjanya?

Cara kerja UPS adalah sebagai berikut:

1. Saat listrik stabil: Saat beban listrik stabil, UPS menerima daya dari jaringan listrik utama dan memasok daya ke peralatan yang terhubung.

2. Saat terjadi gangguan listrik: Jika terjadi gangguan listrik, seperti pemadaman, brownout, atau blackout, UPS akan memulai operasi baterai. Sistem ini akan memantau tegangan dan frekuensi listrik dan memulai menggunakan baterai untuk memasok daya ke peralatan.

3. Transfer daya: UPS akan menjalankan transfer daya pada saat memulai menggunakan baterai. Ini memastikan bahwa peralatan tidak mengalami interupsi daya ketika transfer berlangsung.

4. Mode baterai: Setelah transfer daya selesai, UPS akan beroperasi pada mode baterai dan memasok daya ke peralatan dari baterai internal. Ini memastikan kontinuitas daya bagi peralatan.

5. Peringatan baterai low: Saat baterai UPS mulai terlowbat, sistem akan memberikan peringatan untuk memastikan bahwa baterai dapat digantikan sebelum baterai benar-benar kosong.

6. Pemulihan listrik: Saat jaringan listrik stabil kembali, UPS akan memulai memasok daya dari jaringan listrik utama dan mengisi ulang baterai.

Dengan demikian, UPS bekerja untuk memastikan kontinuitas daya dan melindungi peralatan elektronik dari gangguan listrik.

Bagaimana cara untuk mengetest kinerjanya?

Berikut adalah beberapa tahapan untuk mengetest kinerja UPS:

1. Koneksikan peralatan: Koneksikan peralatan yang ingin Anda uji ke sistem UPS.

2. Pastikan baterai terisi: Pastikan bahwa baterai UPS terisi dan bisa digunakan saat dibutuhkan.

3. Tes transfer daya: Tes transfer daya dengan mematikan daya utama ke UPS. Pastikan bahwa peralatan terus berfungsi dan tidak mengalami interupsi daya saat transfer berlangsung.

4. Monitoring tegangan dan frekuensi: Monitoring tegangan dan frekuensi listrik saat beroperasi pada mode baterai. Pastikan bahwa tegangan dan frekuensi listrik stabil dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

5. Periksa baterai low: Periksa apakah sistem memberikan peringatan saat baterai mulai terlowbat. Pastikan bahwa peringatan muncul tepat waktu dan bahwa baterai dapat digantikan sebelum benar-benar kosong.

6. Pemulihan listrik: Matikan daya utama selama beberapa detik, lalu nyalakan kembali. Pastikan bahwa peralatan dapat memulai menggunakan daya dari jaringan listrik utama dan bahwa baterai terisi kembali.

Dengan melakukan tes seperti ini, Anda dapat memastikan bahwa sistem UPS berfungsi dengan baik dan dapat memastikan kontinuitas daya bagi peralatan yang terhubung.

Kenapa UPS harus menggunakan baterai?

UPS menggunakan baterai sebagai sumber daya cadangan untuk memastikan kontinuitas daya bagi peralatan yang terhubung. Berikut adalah beberapa alasan mengapa UPS harus menggunakan baterai:

1. Daya Cadangan: Baterai memastikan bahwa peralatan terus berfungsi meskipun terjadi interupsi daya. Ini memastikan kontinuitas operasi peralatan dan mencegah kerugian data atau kerusakan peralatan.

2. Stabilitas daya: UPS mengatur tegangan dan frekuensi listrik sebelum menyalurkannya ke peralatan. Baterai membantu UPS memastikan stabilitas tegangan dan frekuensi meskipun ada perubahan dalam listrik.

3. Waktu tanggap: Saat terjadi interupsi daya, baterai memberikan waktu tanggap yang cukup bagi peralatan untuk memulai menggunakan daya dari jaringan listrik utama atau mematikan peralatan dengan benar.

4. Kemampuan beban tinggi: Baterai memastikan bahwa UPS dapat menangani beban tinggi saat peralatan menggunakan daya maksimal.

Dengan menggunakan baterai, UPS dapat memastikan kontinuitas daya dan stabilitas listrik bagi peralatan yang terhubung, memastikan operasi yang lancar dan mencegah kerusakan peralatan dan kerugian data.

Bagaimana cara penggantian baterainya?

Berikut adalah beberapa tahap untuk mengganti baterai UPS:

1. Matikan peralatan: Matikan semua peralatan yang terhubung ke UPS dan cabut koneksi listrik.

2. Buka casing: Buka casing UPS untuk mengakses baterai.

3. Lepaskan baterai lama: Lepaskan baterai lama dari soket dengan mengeluarkan konektor dan membuka klem.

4. Pasang baterai baru: Pasang baterai baru dengan cara memasang klem dan konektor dan memasukkan baterai ke soket.

5. Tutup casing: Tutup casing dan pasang kembali semua baut yang digunakan untuk membuka casing.

6. Koneksikan peralatan: Koneksikan kembali peralatan yang terhubung ke UPS.

7. Tes baterai: Tes baterai baru dengan mematikan daya utama dan memastikan bahwa baterai berfungsi dengan baik.

Dengan melakukan tahap-tahap ini, Anda dapat dengan mudah mengganti baterai UPS dan memastikan kinerjanya selalu optimal. Namun, pastikan untuk membaca manual dan petunjuk pabrikan sebelum melakukan pemasangan baterai untuk memastikan bahwa Anda melakukan proses dengan benar dan aman.

Cara perawatan yang baik untuk UPS

Berikut adalah beberapa tahap untuk melakukan perawatan UPS:

1. Matikan peralatan: Matikan semua peralatan yang terhubung ke UPS dan cabut koneksi listrik.

2. Bersihkan luar UPS: Bersihkan bagian luar UPS dengan kain lembut dan bahan pembersih yang tidak berbahaya.

3. Cek kondisi baterai: Cek kondisi baterai dan pastikan bahwa baterai masih dalam kondisi baik dan tidak memerlukan penggantian.

4. Cek sambungan: Cek semua sambungan kabel dan pastikan bahwa semua sambungan kuat dan tidak rusak.

5. Tes UPS: Nyalakan UPS dan lakukan tes sederhana untuk memastikan bahwa UPS berfungsi dengan baik.

6. Perbarui firmware: Perbarui firmware UPS jika ada versi baru tersedia.

7. Koneksikan peralatan: Koneksikan kembali peralatan yang terhubung ke UPS.

Dengan melakukan tahap-tahap ini secara rutin, Anda dapat memastikan bahwa UPS berfungsi dengan baik dan memastikan kontinuitas daya bagi peralatan yang terhubung. Namun, pastikan untuk membaca manual dan petunjuk pabrikan sebelum melakukan perawatan untuk memastikan bahwa Anda melakukan proses dengan benar dan aman.

Apakah pemeliharaan untuk UPS ini harus dilakukan oleh teknisi?

Tidak selalu harus dilakukan oleh teknisi. Beberapa tahap perawatan UPS seperti membersihkan luar dan melakukan tes sederhana bisa dilakukan oleh pengguna sendiri. Namun, beberapa tahap seperti mengecek kondisi baterai dan melakukan perbaruan firmware bisa memerlukan bantuan dari teknisi profesional.

Perawatan baterai juga sebaiknya dilakukan oleh teknisi profesional karena baterai mengandung bahan-bahan yang berbahaya dan perlu perhatian khusus saat pengangkatan atau pemasangan.

Sebaiknya melakukan perawatan UPS secara rutin dan memastikan bahwa perawatan dilakukan oleh teknisi profesional saat diperlukan untuk memastikan bahwa UPS berfungsi dengan baik dan memastikan kontinuitas daya bagi peralatan yang terhubung.

Protk  menyediakan layanan pengujian, perawatan dan penggantian baterai UPS anda. Untuk berkonsultasi dan mendapat pelayanan terbaik dari team tersertifikasi kami, anda bisa menghubungi kami.

Anda bisa menghubungi Protk di:

Plaza 3 Pondok Indah

Jl. TB Simatupang Blok F no.4

Pondok Pinang Kebayoran Lama

Jakarta Selatan 12310 Indonesia

Telepon +6221 5098 9388

WA +62811 1301 7999

Email: sales@protk.co.id

Read More

ANSUL 150 Bar INERGEN Systems (CV-98 Valve, 256 lbs)

Part Number: 426259
Material: Steel (Cylinder), Brass (Valve), Brass (Safety Relief Valve), Steel (Shipping Cap)
Weight (lbs): 256
Nominal Cylinder Size: 435 cu.ft. (12.3 m3)
Part Description: The cylinder valve can be actuated electrically, pneumatically, and/or manually with approved valve actuation components. All valves are equipped with an anti-recoil feature. The cylinders are shipped with a maintenance record card and protective shipping cap attached to the threaded neck of each cylinder. This cap entirely encloses and protects the valve while in shipment.

Read More