Part Number: 426257
Weight (lbs): 173
Nominal Cylinder Size: 250 cu.ft. (7.1 m3)
Material: Steel (Cylinder), Brass (Valve), Brass (Safety Relief Valve), Steel (Shipping Cap)
Part Description: The cylinder valve can be actuated electrically, pneumatically, and/or manually with approved valve actuation components. All valves are equipped with an anti-recoil feature. The cylinders are shipped with a maintenance record card and protective shipping cap attached to the threaded neck of each cylinder. This cap entirely encloses and protects the valve while in shipment.
Part Number: 426256
Weight (lbs): 153
Nominal Cylinder Size: 200 cu.ft. (5.7 m3)
Material: Steel (Cylinder), Brass (Valve), Brass (Safety Relief Valve), Steel (Shipping Cap)
Part Description: The cylinder valve can be actuated electrically, pneumatically, and/or manually with approved valve actuation components. All valves are equipped with an anti-recoil feature. The cylinders are shipped with a maintenance record card and protective shipping cap attached to the threaded neck of each cylinder. This cap entirely encloses and protects the valve while in shipment.
Seiring berkembangnya industri modern, listrik menjadi sangat berguna, tetapi juga menjadi sangat berbahaya! Tahukah Anda bahwa hanya perlu beberapa milidetik untuk arus listrik yang kuat mengalir melalui tubuh untuk menyakiti Anda?
Pikirkan tentang hal ini, jika Anda menggunakan pemotong listrik dan Anda tidak sengaja memotong kabelnya, jika alat memiliki selubung logam, Anda menggenggamnya, atau Anda sedang memperbaiki sirkuit dan Anda tidak sengaja menyentuh kabelnya, dan Anda berdiri di atas tanah, listrik harus pergi ke suatu tempat. Ada risiko yang sangat tinggi bahwa tubuh Anda akan membentuk “korsleting”, jalur dengan hambatan paling kecil untuk mengalirkan arus.Hanya butuh sekejap mata untuk aliran yang membantu Anda, berubah pikiran dan melewati tubuh Anda.
Jadi bagaimana kita menghindari listrik melalui tubuh kita? Salah satu cara untuk mengurangi risiko tersebut adalah dengan menggunakan perangkat proteksi pintar yang disebut residual current device (RCD) atau residual current circuit breaker (RCCB). Ini adalah perangkat yang langsung memutus sirkuit listrik untuk mencegah kerusakan serius akibat sengatan listrik yang sedang berlangsung.
Bagaimana orang tersengat listrik?
Angka bervariasi dari tahun ke tahun untuk setiap negara, tetapi statistik global mengungkapkan bahwa sengatan listrik adalah salah satu dari lima penyebab utama kematian di tempat kerja. Ada banyak kecelakaan sengatan listrik di rumah, dan kecelakaan listrik menyebabkan beberapa ratus kematian dan beberapa ribu cedera masing-masing. tahun di satu negara.
Bagaimana dan mengapa orang bisa tersengat listrik?
Pada dasarnya, karena peralatan arus bocor secara tidak sengaja tersentuh atau ketika alat listrik gagal sedemikian rupa sehingga bagian logamnya yang terbuka untuk sementara menjadi konduktif dan berbahaya. Banyak peralatan memiliki sekering untuk melindungi dari arus berlebih, tetapi tidak membantu dalam situasi arus bocor. Beberapa peralatan juga memiliki kabel “ground” untuk melindungi kita saat kabel menyentuh hal-hal yang tidak seharusnya.
Jika kabel hidup gagal dan menyentuh sesuatu seperti casing luar logam dari pemanggang roti, maka kotak distribusi logam, kabel ground membawa arus dengan aman. Tetapi bagaimana jika kabel ground / ground gagal dengan cara yang sama? Sirkuit akan melewati tubuh Anda, bagaimana melindungi diri Anda dari sengatan listrik? Di situlah RCD, ELCB datang untuk menyelamatkan kita.
Bagaimana cara kerja perangkat RCD?
RCD terdiri dari lima bagian yaitu Relay Magnetik (1), Mekanisme (2), Terminal Jalur Input (3), Terminal Beban (4), dan Sense Coil (5).
Kabel aktif menghubungkan terminal saluran masuk (1) dan menghubungkan ke peralatan listrik Anda dari terminal beban (4), untuk menghidupkan pegangan mekanisme (2), untuk membuat sambungan bagian kontak tembaga dari terminal saluran masuk (3 ) dan kumparan indra
Kumparan indera adalah transformator arus sisa yang mengelilingi (tetapi tidak terhubung secara listrik) konduktor aktif dan netral. Dalam operasi normal, semua arus hilir konduktor aktif kembali ke konduktor netral. Oleh karena itu, arus dalam dua konduktor adalah sama dan berlawanan dan saling meniadakan.
Setiap gangguan di tanah (misalnya, yang disebabkan oleh seseorang yang menyentuh komponen aktif di perangkat yang terhubung) menyebabkan sebagian arus mengambil jalur balik yang berbeda.Ini berarti bahwa ada ketidakseimbangan (perbedaan) arus dalam dua konduktor (kasus satu fase), atau lebih umum, jumlah arus yang tidak nol antara beberapa konduktor (misalnya, konduktor tiga fase dan konduktor netral) . Perbedaan ini menyebabkan arus pada kumparan deteksi (5), yang diambil oleh relai magnetik (1).
Sirkuit penginderaan kemudian menghilangkan daya dari mekanisme (2) dan kontak terminal saluran input (3) dipaksa terpisah oleh pegas, memutus suplai listrik ke peralatan.RCD dirancang sedemikian rupa sehingga arus terputus dalam milidetik, sangat mengurangi kemungkinan sengatan listrik yang berbahaya diterima.
Apakah kita perlu memasang RCD atau ELCB?
Residual Current Device (RCD) dan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) adalah peralatan pelindung listrik yang membantu mencegah bahaya kebakaran dan kejutan listrik. Dalam beberapa negara, RCD/ELCB dapat dibutuhkan oleh peraturan atau regulasi, dan disarankan untuk menambahkan pada sistem listrik rumah tangga untuk memastikan keamanan. Oleh karena itu, tergantung pada regulasi dan preferensi pribadi, kadang-kadang perlu memasang RCD/ELCB.
Bagaimana cara pemasangan, service dan perawatan RCD, ELCB?
Untuk pemasangan atau instalasi RCD/ELCB adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi sumber masukan listrik.
2. Pilih lokasi yang tepat untuk menempatkan RCD/ELCB.
3. Hubungkan kabel masukan listrik ke RCD/ELCB.
4. Hubungkan kabel output dari RCD/ELCB ke peralatan listrik.
5. Pasang RCD/ELCB pada dinding dan nyalakan sumber listrik.
Untuk Perawatan atau Service RCD/ELCB adalah sebagai berikut:
1. Matikan sumber listrik.
2. Buka RCD/ELCB untuk mengakses komponen di dalamnya.
3. Periksa bagian-bagian seperti relay, kontaktor, dan kabel untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik.
4. Perbaiki atau ganti bagian yang rusak.
5. Tutup RCD/ELCB dan nyalakan sumber listrik.
Untuk Pemeliharaan RCD/ELCB adalah sebagai berikut:
1. Tes RCD/ELCB secara berkala untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik.
2. Bersihkan bagian-bagian yang kotor atau berdebu secara berkala.
3. Periksa kabel dan koneksi untuk memastikan bahwa mereka tetap kuat dan tidak rusak.
4. Ganti RCD/ELCB jika mereka sudah tidak berfungsi dengan baik.
Catatan: Ini hanya panduan umum, dan sangat disarankan untuk menghubungi profesional listrik seperti Protk untuk memastikan pemasangan dan pemeliharaan yang aman dan tepat.
Dengan demikan, penting untuk memastikan bahwa sistem listrik rumah tangga kita dilengkapi dengan RCD/ELCB yang berfungsi dengan baik. Pemasangan, service, dan pemeliharaan yang tepat dapat membantu menjamin keamanan dan meminimalisir risiko kebakaran dan kejutan listrik. Jangan ragu untuk menghubungi profesional listrik jika Anda memiliki pertanyaan atau kebutuhan bantuan. Selalu prioritaskan keselamatan dan jangan pernah melakukan pemasangan, service, atau pemeliharaan sendiri jika Anda tidak memiliki pengetahuan dan keahlian yang memadai.
Sebagai tambahan, penting untuk mengingat bahwa RCD/ELCB hanya membantu melindungi dari bahaya listrik, dan bukan solusi akhir untuk menjamin keamanan. Kita seharusnya tetap melakukan tindakan-tindakan pencegahan seperti menjauhkan peralatan listrik dari air, tidak memasang peralatan listrik di lokasi basah, dan memastikan bahwa peralatan listrik yang kita gunakan memenuhi standar keamanan. Dengan mengikuti tindakan-tindakan pencegahan dan memastikan bahwa sistem listrik kita dilengkapi dengan RCD/ELCB yang berfungsi dengan baik, kita dapat memastikan bahwa lingkungan rumah tangga kita aman dan bebas dari bahaya listrik.
Selain memastikan bahwa RCD/ELCB berfungsi dengan baik, penting juga untuk memastikan bahwa peralatan listrik kita memenuhi standar keamanan dan bebas dari cacat. Alat-alat seperti stop kontak, kabel listrik, dan peralatan listrik lainnya harus diperiksa secara berkala untuk memastikan bahwa mereka masih berfungsi dengan baik dan tidak memiliki cacat.
Terakhir, kita juga harus memastikan bahwa tindakan-tindakan pencegahan dilakukan secara rutin. Misalnya, memastikan bahwa peralatan listrik tidak terletak di lokasi yang basah, memastikan bahwa peralatan listrik tidak terlalu dekat dengan air, dan memastikan bahwa peralatan listrik tidak terlalu dekat dengan bahan-bahan inflamabel.
MCB, MSB, MSSB, dan DB merupakan bagian penting dalam sistem kelistrikan, yang memiliki peran vital dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan rumah Anda.
Bagaimana cara menjaga MCB, MSB, MSSB, dan DB agar tetap bekerja dengan baik? Apa saja hal yang perlu diperhatikan saat melakukan service dan maintenance pada sistem kelistrikan rumah Anda?
Definisi MCB, MSB, MSSB dan DB
MCB
MCB adalah singkatan dari Miniature Circuit Breaker. MCB adalah peralatan proteksi yang digunakan untuk melindungi sirkuit listrik dan memutuskan arus pada saat terjadi gangguan atau kelebihan arus. MCB memiliki fungsi yang sama dengan sakelar tetapi lebih kecil dan lebih efisien dalam mengatasi gangguan. MCB umumnya digunakan dalam panel distribusi listrik dan dapat diprogram untuk memutuskan arus pada tingkat tertentu, seperti saat terjadi curah hujan atau hal lain yang dapat menyebabkan kelebihan arus. Dengan demikian, MCB membantu melindungi sirkuit listrik dan peralatan yang terhubung dengan sirkuit tersebut dari kerusakan.
MCB adalah peralatan yang berukuran kecil dan berbentuk seperti tombol atau switch. Biasanya terletak dalam panel distribusi listrik atau peralatan listrik lainnya. MCB memiliki terminal untuk menghubungkan sirkuit listrik dan memiliki tombol reset pada bagian depannya untuk memutarkan kembali sirkuit listrik setelah gangguan selesai.
MCB memiliki pengaturan arus yang diprogram sehingga dapat memutuskan arus pada tingkat tertentu, seperti saat terjadi kelebihan arus. MCB biasanya dibuat dari material bahan isolasi yang tahan terhadap panas dan arus listrik yang tinggi.
Secara umum, MCB terletak pada bagian belakang panel distribusi listrik, terhubung dengan sirkuit listrik melalui terminal dan memiliki tombol reset pada bagian depan untuk memutarkan kembali sirkuit listrik setelah gangguan selesai.
Perawatan MCB adalah tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa MCB bekerja dengan baik dan memenuhi fungsinya sebagai peralatan proteksi sirkuit listrik.
Berikut adalah beberapa cara perawatan MCB:
1. Membersihkan terminal: Terminal MCB harus dibersihkan secara berkala dari debu, kotoran, atau korosi.
2. Memeriksa koneksi: Koneksi MCB harus dipastikan baik dan tidak terlepas.
3. Mengetahui tanda-tanda kerusakan: Jika MCB sering memutuskan arus atau memiliki suara aneh, maka harus diperiksa untuk mengetahui tanda-tanda kerusakan.
4. Memeriksa trip level: Trip level MCB harus dipastikan sesuai dengan spesifikasi dan diprogram sesuai dengan kebutuhan.
5. Melakukan tes funk: MCB harus dilakukan tes funk secara berkala untuk memastikan bahwa MCB masih bekerja dengan baik.
6. Mengganti MCB yang rusak: MCB yang rusak atau tidak bekerja dengan baik harus diganti dengan MCB baru.
Perawatan MCB yang baik akan memastikan bahwa MCB bekerja dengan baik dan memenuhi fungsinya sebagai peralatan proteksi sirkuit listrik. Namun, jika Anda merasa tidak yakin tentang bagaimana melakukan perawatan MCB, disarankan untuk menghubungi profesional listrik untuk membantu.
MSB
MSB adalah singkatan dari Main Switch Board. MSB adalah panel distribusi utama listrik yang berfungsi sebagai pusat distribusi listrik bagi seluruh instalasi listrik di bangunan. MSB berisi peralatan listrik seperti sakelar, MCB, RCD, dan peralatan proteksi lainnya yang digunakan untuk membagi arus listrik dan melindungi sirkuit listrik dari gangguan atau kerusakan.
MSB biasanya terletak di lokasi strategis di dalam bangunan, seperti ruang mesin atau ruang elektrik, dan terhubung dengan sumber daya listrik utama. MSB memiliki desain yang memungkinkan bagi peralatan listrik untuk dihubungkan dan diisolasi dengan mudah, sehingga mempermudah dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan.
Secara umum, MSB adalah peralatan penting bagi instalasi listrik karena memastikan distribusi arus listrik yang baik dan melindungi sirkuit listrik dan peralatan dari kerusakan.
Berikut adalah beberapa cara perawatan MSB:
1. Membersihkan terminal: Terminal MSB harus dibersihkan secara berkala dari debu, kotoran, atau korosi.
2. Memeriksa koneksi: Koneksi MSB harus dipastikan baik dan tidak terlepas.
3. Mengetahui tanda-tanda kerusakan: Jika MSB sering memutuskan arus atau memiliki suara aneh, maka harus diperiksa untuk mengetahui tanda-tanda kerusakan.
4. Memeriksa trip level: Trip level MSB harus dipastikan sesuai dengan spesifikasi dan diprogram sesuai dengan kebutuhan.
5. Melakukan tes funk: MSB harus dilakukan tes funk secara berkala untuk memastikan bahwa MSB masih bekerja dengan baik.
6. Mengganti peralatan listrik yang rusak: Peralatan listrik yang rusak atau tidak bekerja dengan baik harus diganti dengan peralatan listrik baru.
7. Pemeliharaan rutin: Pemeliharaan rutin harus dilakukan untuk memastikan bahwa MSB bekerja dengan baik dan memenuhi fungsinya sebagai panel distribusi utama listrik.
Perawatan MSB yang baik akan memastikan bahwa MSB bekerja dengan baik dan memenuhi fungsinya sebagai panel distribusi utama listrik. Namun, jika Anda merasa tidak yakin tentang bagaimana melakukan perawatan MSB, disarankan untuk menghubungi profesional listrik untuk membantu.
MSSB
MSSB adalah singkatan dari Main Sub Switch Board. MSSB adalah panel distribusi listrik yang berfungsi sebagai bagian dari sistem distribusi listrik utama (MSB) dan membagi arus listrik ke sirkuit-sirkuit listrik yang lebih kecil. MSSB memiliki peralatan listrik seperti sakelar, MCB, RCD, dan peralatan proteksi lainnya yang berfungsi untuk membagi dan melindungi arus listrik.
MSSB biasanya terletak di lokasi strategis di dalam bangunan, seperti ruang mesin atau ruang elektrik, dan terhubung dengan MSB. MSSB memiliki desain yang memungkinkan bagi peralatan listrik untuk dihubungkan dan diisolasi dengan mudah, sehingga mempermudah dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan.
Secara umum, MSSB adalah peralatan penting bagi instalasi listrik karena memastikan distribusi arus listrik yang baik dan melindungi sirkuit listrik dan peralatan dari kerusakan.
DB
DB adalah singkatan dari Distribution Board. Distribution Board adalah suatu panel yang berfungsi sebagai tempat terpusat bagi distribusi listrik dan membagi arus listrik dari sumber listrik utama ke beberapa sirkuit listrik yang lebih kecil.
DB terdiri dari peralatan listrik seperti sakelar, MCB, RCD, dan peralatan proteksi lainnya yang berfungsi untuk membagi dan melindungi arus listrik. DB biasanya terletak di lokasi strategis di dalam bangunan, seperti ruang mesin atau ruang elektrik, dan terhubung dengan MSB atau MSSB.
Secara umum, Distribution Board adalah peralatan penting bagi instalasi listrik karena memastikan distribusi arus listrik yang baik dan melindungi sirkuit listrik dan peralatan dari kerusakan. Perawatan yang baik dan berkala pada Distribution Board sangat penting untuk memastikan bahwa arus listrik yang diterima oleh sirkuit-sirkuit listrik di dalam bangunan bekerja dengan baik dan aman.
Kesimpulannya, MCB, MSB, MSSB, dan DB memegang peran penting dalam sistem distribusi listrik. Dalam artikel ini, kami berusaha memberikan gambaran tentang MCB, MSB, MSSB, dan DB dan cara perawatannya. Semoga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pembaca.
Terima kasih telah membaca artikel ini, dan jika ada hal-hal yang kurang jelas atau ingin diketahui lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakan kepada ahlinya.
Pada artikel kali ini kami akan mengajak anda untuk memahami pentingnya melakukan inspeksi, servis, dan perawatan terhadap sistem pencahayaan dan juga akan memberikan panduan tentang bagaimana cara melakukan inspeksi, servis, dan perawatan yang benar. Dari mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan hingga menentukan jarak interval yang tepat, artikel ini akan menjawab semua pertanyaan Anda tentang lighting inspection, service, dan maintenance.
Lighting Inspection, Service & Maintenance adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk memastikan sistem pencahayaan berfungsi dengan baik dan aman.
Proses ini termasuk:
1. Inspection: memeriksa kondisi fisik lampu, kabel, dan peralatan lain yang terkait dengan sistem pencahayaan untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik dan tidak rusak.
2. Service: membersihkan, memperbaiki, atau mengganti bagian yang rusak dari sistem pencahayaan untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan optimal.
3. Maintenance: melakukan tugas rutin seperti mengganti lampu yang kosong, memastikan koneksi kabel tetap aman, dan memastikan bahwa sistem pencahayaan berfungsi dengan baik.
Inspeksi, layanan, dan pemeliharaan sangat penting untuk memastikan bahwa sistem pencahayaan bekerja dengan aman dan efisien, serta mengurangi resiko kegagalan sistem dan memperpanjang masa pakai peralatan.
LIGHTING INSPECTION
Lighting Inspection adalah proses memeriksa kondisi fisik dan operasi dari sistem pencahayaan.
Ini termasuk memeriksa:
1. Lampu: memastikan bahwa lampu berfungsi dengan baik dan tidak rusak, dan bahwa mereka dipasang dengan benar.
2. Kabel: memeriksa koneksi kabel untuk memastikan bahwa mereka aman dan tidak rusak.
3. Perangkat pendukung: memeriksa peralatan pendukung seperti ballast, driver, dan komponen elektronik lain untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik dan tidak rusak.
4. Instalasi: memastikan bahwa sistem pencahayaan dipasang dengan benar dan aman, dan memeriksa bahwa kabel tidak terlalu panjang atau terlalu pendek.
5. Kinerja: memeriksa tingkat cahaya yang dihasilkan oleh sistem pencahayaan untuk memastikan bahwa mereka sesuai dengan standar dan spesifikasi.
6. Konsumsi daya: memeriksa tingkat konsumsi daya sistem pencahayaan untuk memastikan bahwa mereka efisien dan tidak membuang-buang listrik.
LIGHTING SERVICE
Sistem pencahayaan memainkan peran penting dalam keamanan dan kenyamanan lingkungan kita. Namun, seringkali kita lupa untuk memperhatikan kondisi dan performa sistem pencahayaan kita secara berkala. Melakukan inspeksi, servis, dan perawatan sistem pencahayaan secara teratur adalah hal yang penting untuk memastikan bahwa sistem pencahayaan bekerja dengan baik dan aman.
Lighting Service adalah proses membersihkan, memperbaiki, atau mengganti bagian yang rusak dari sistem pencahayaan untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan optimal. Ini termasuk:
1. Pembersihan: membersihkan lampu, kabel, dan peralatan pendukung untuk memastikan bahwa mereka bebas dari kotoran dan debu yang dapat mempengaruhi kinerja.
2. Perbaikan: memperbaiki bagian yang rusak dari sistem pencahayaan seperti kabel, perangkat elektronik, dan komponen mekanik lain.
3. Penggantian: mengganti bagian yang rusak atau sudah tidak berfungsi dengan baik, seperti lampu, ballast, dan driver.
4. Upgrading: memperbarui sistem pencahayaan dengan perangkat terbaru atau komponen yang lebih efisien untuk memastikan kinerja yang lebih baik dan efisiensi daya yang lebih tinggi.
Service sangat penting untuk memastikan bahwa sistem pencahayaan berfungsi dengan optimal dan meminimalisasi risiko kegagalan sistem. Ini juga membantu memperpanjang masa pakai peralatan dan meningkatkan efisiensi daya.
LIGHTING MAINTENANCE
Lighting Maintenance adalah proses melakukan tugas rutin untuk memastikan bahwa sistem pencahayaan berfungsi dengan baik dan aman. Ini termasuk:
1. Penggantian lampu: mengganti lampu yang kosong atau sudah tidak berfungsi dengan baik untuk memastikan kinerja yang optimal dari sistem pencahayaan.
2. Pemeliharaan koneksi: memastikan bahwa koneksi kabel tetap aman dan tidak terlepas, serta memperbaiki koneksi yang rusak.
3. Pengontrolan kinerja: memantau tingkat cahaya yang dihasilkan oleh sistem pencahayaan dan memastikan bahwa mereka sesuai dengan standar dan spesifikasi.
4. Pemeliharaan perangkat elektronik: melakukan pemeliharaan berkala pada perangkat elektronik seperti ballast, driver, dan komponen elektronik lain untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik.
Pemeliharaan sangat penting untuk memastikan bahwa sistem pencahayaan berfungsi dengan aman dan efisien, serta meminimalisasi risiko kegagalan sistem dan memperpanjang masa pakai peralatan. Ini juga membantu menjaga kualitas cahaya dan memastikan kenyamanan bagi pengguna.
Apa saja yang perlu dipersiapkan?
Untuk melakukan Lighting Inspection, Service, dan Maintenance, beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah:
1. Peralatan: memastikan bahwa Anda memiliki peralatan yang diperlukan seperti tester, multimeter, kunci, dan alat-alat lain yang dibutuhkan untuk memperbaiki dan memelihara sistem pencahayaan.
2. Spesifikasi sistem pencahayaan: memastikan bahwa Anda memiliki informasi yang tepat tentang sistem pencahayaan, termasuk spesifikasi dan desain.
3. Lampu dan suku cadang: memastikan bahwa Anda memiliki lampu dan suku cadang yang sesuai untuk memperbaiki atau mengganti bagian yang rusak dari sistem pencahayaan.
4. Sertifikasi: pastikan bahwa teknisi yang melakukan tugas memiliki sertifikasi yang tepat dan memenuhi persyaratan keamanan dan kualitas.
5. Akses: memastikan bahwa Anda memiliki akses yang diperlukan untuk memperbaiki atau memelihara sistem pencahayaan, termasuk akses ke lokasi yang sesuai dan perlindungan personal yang diperlukan.
Dengan mempersiapkan hal-hal tersebut, Anda dapat memastikan bahwa proses Lighting Inspection, Service, dan Maintenance berjalan dengan lancar dan efisien, serta memastikan bahwa sistem pencahayaan berfungsi dengan baik dan aman.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan dan jarak intervalnya?
Lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan Lighting Inspection, Service, dan Maintenance tergantung pada ukuran dan kompleksitas sistem pencahayaan. Dalam beberapa kasus, inpeksi bisa dilakukan dalam waktu sekitar satu jam, sedangkan servis dan perawatan bisa memakan waktu lebih lama.
Interval jarak dari setiap inspeksi, servis, dan perawatan bervariasi tergantung pada kondisi sistem pencahayaan dan faktor lingkungan. Umumnya, inspeksi dilakukan setiap tahun, servis berkala setiap beberapa tahun, dan perawatan berkala setiap beberapa bulan. Namun, hal ini bisa berbeda-beda dan memerlukan evaluasi dan rekomendasi dari profesional.
Sangat penting untuk melakukan inspeksi, servis, dan perawatan secara teratur untuk memastikan kinerja dan keamanan sistem pencahayaan. Jika ada masalah atau gangguan, segera lakukan perbaikan atau perawatan yang diperlukan.
Dalam menjaga kinerja dan keamanan sistem pencahayaan, melakukan inspeksi, servis, dan perawatan secara teratur adalah hal yang sangat penting. Dengan mempersiapkan peralatan dan spesifikasi yang tepat, serta mempekerjakan teknisi yang berkualitas, kita dapat memastikan bahwa sistem pencahayaan kita bekerja dengan baik dan aman sepanjang waktu. Jangan lupa untuk selalu memantau dan memperhatikan kondisi sistem pencahayaan kita agar tetap dalam kondisi yang baik.
Di Protk, team terpercaya dengan sumberdaya tersertifikasi kami menyediakan layanan Lighting Inspection, Service & Maintenance. Layanan tersebut adalah salah satu dari sekian banyak item layanan yang termasuk dalam program Electrical Service.
Kita sering mendengar tentang kecelakaan listrik pada bangunan komersial, industri, dan fasilitas lainnya yang menimbulkan kerugian besar seperti peralatan, infrastruktur bahkan nyawa manusia. Kecelakaan ini sering kali diakibatkan oleh praktik kelistrikan yang salah atau tidak aman atau sistem kelistrikan yang aus tanpa disadari. Tingkat keparahan kecelakaan meningkat dengan tidak adanya peralatan atau teknik keselamatan yang tepat.
Untuk menghilangkan kejadian dan kecelakaan seperti itu, diperlukan pemeriksaan berkala dan menyeluruh terhadap semua instalasi listrik di fasilitas tersebut. Ini adalah tujuan utama audit keselamatan listrik. Audit keselamatan kelistrikan adalah penyelidikan, inspeksi, pengujian, dan verifikasi sistem kelistrikan yang sistematis yang dilakukan oleh profesional berpengalaman untuk mengurangi risiko dan memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan dan peraturan pemerintah.
Electrical safety audit merupakan suatu proses evaluasi sistematik dari instalasi elektrik dalam suatu bangunan atau perusahaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa sistem listrik tersebut aman dan memenuhi standar keamanan yang berlaku. Audit ini meliputi inspeksi visual dari peralatan dan kabel listrik, pengujian kinerja dari sistem proteksi, dan evaluasi dari prosedur dan praktik keamanan yang ada. Hasil dari electrical safety audit akan memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan perubahan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dalam penggunaan sistem listrik.
Area-area yang membutuhkan audit keselamatan listrik secara rutin adalah sebagai berikut:
· “Industrial areas, factories etc” mencakup tempat-tempat yang memiliki sistem listrik yang besar dan kompleks, dan biasanya memerlukan audit untuk memastikan bahwa sistem tersebut aman dan memenuhi standar keselamatan.
· “Commercial spaces” mencakup ruang-ruang komersial seperti toko, kantor, dll, yang juga memerlukan audit untuk memastikan keselamatan bagi pengguna dan karyawan.
· “Electrical distribution houses” mencakup rumah distribusi listrik, yang memegang peran penting dalam sistem listrik nasional. Audit disini penting untuk memastikan bahwa sistem tersebut berfungsi dengan baik dan aman.
· “Hospitals” mencakup rumah sakit, dimana keselamatan listrik sangat penting untuk memastikan bahwa peralatan medis berfungsi dengan baik dan memastikan keselamatan pasien.
· “Institutions and organisations” mencakup organisasi dan institusi seperti sekolah, universitas, dll, dimana audit keselamatan listrik juga penting untuk memastikan keselamatan bagi pengguna dan karyawan.
Ini hanya contoh area-area yang dapat membutuhkan audit keselamatan listrik, dan mungkin ada area lain yang juga memerlukan audit yang serupa.
Tujuan Audit Keselamatan Listrik:
Seperti disebutkan di atas, tujuan utama audit keselamatan listrik adalah untuk mengidentifikasi dan menghilangkan potensi bahaya listrik dan meningkatkan keamanan kawasan industri atau komersial atau bangunan semacam itu. Tujuan lainnya termasuk:
a) Memahami kinerja kelistrikan dan kemungkinan bahaya keselamatan dalam sistem.
b) Meningkatkan keamanan peralatan dan personel.
c) Meningkatkan efisiensi energi sistem dan efisiensi penggunaan sumber daya.
d) Meningkatkan umur peralatan dan instalasi listrik.
e) Mengidentifikasi kemungkinan perbaikan dalam teknik dan praktik keselamatan
f) Memeriksa kepatuhan terhadap standar dan peraturan keselamatan.
Lingkup Audit Keamanan Listrik:
Tujuan utama keselamatan kelistrikan adalah identifikasi bahaya kelistrikan dan penilaian risiko, sebagaimana disebutkan di atas. Mari kita lihat penilaian ini secara rinci.
Berikut adalah cara mengukur tingkat keselamatan, dan beberapa rekomendasi untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya bahaya listrik di fasilitas.
1) Periksa tahanan pembumian lubang dan soket pembumian.
2) Tinjauan program pemeliharaan pencegahan kelistrikan di dalam fasilitas.
3) Tinjau prosedur penghentian, izin kerja, tag penguncian, dll.
4) Tinjauan sistem pentanahan dan proteksi petir yang ada di pabrik/pabrik/fasilitas untuk memastikan keselamatan manusia dan peralatan.
5) Meninjau jaringan dan sistem kelistrikan di dalam fasilitas, dengan fokus pada kecukupan dan fungsionalitas perangkat perlindungan.
6) Meninjau dokumen kelistrikan seperti daftar instalasi listrik, diagram garis tunggal, catatan pengujian (uji minyak trafo, uji resistansi isolasi, uji resistansi pembumian, dll.) dan lembar data instalasi listrik kritis.
7) Pengecekan hotspot pada instalasi dan peralatan listrik menggunakan thermal imager.
8) Verifikasi tanda peringatan dan pelabelan panel listrik, dan peralatan lainnya yang tepat.
9) Tinjauan perlindungan sistem api unggun.
10) Meninjau catatan pembinaan dan kompetensi karyawan dan kontraktor yang melakukan perdagangan.
11) Tinjau catatan karyawan yang terkait dengan keselamatan listrik, manajemen bahaya listrik di tempat kerja, dll.
Audit keselamatan kelistrikan mencakup tinjauan dokumentasi, kunjungan ke lokasi, pengumpulan data, analisis, dan verifikasi data sehubungan dengan norma industri dan data rekan. Mari kita lihat langkah-langkahnya secara detail.
Rapat pra-audit:
Rapat pra-audit atau perencanaan audit adalah rapat pembukaan pertama untuk membahas pedoman dengan manajemen dan departemen terkait lainnya. Kegiatan di lokasi, prosedur, dan persiapan untuk audit yang sebenarnya telah dilakukan.
Inspeksi di tempat:
Kunjungan lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya listrik sesuai ruang lingkup audit. Ini termasuk inspeksi semua sistem kelistrikan seperti bagian penerima suplai masuk, semua peralatan listrik di fasilitas, kabel, sambungan pembumian, sistem proteksi petir, kabel sementara, kemungkinan bahaya kebakaran listrik, dll. Verifikasi instalasi dilakukan dengan referensi ke gambar yang tersedia seperti diagram garis tunggal, tata letak pembumian dll.
Tinjauan dokumentasi:
Peninjauan semua dokumen yang relevan mengenai pemeliharaan, pengujian, laporan inspeksi kelistrikan, dan catatan kelistrikan lainnya dilakukan untuk penilaian fasilitas.
Rapat penutupan pemeriksaan:
Tim audit bertemu dan mendiskusikan temuan dan rekomendasi mereka dengan anggota fasilitas.
Penyerahan laporan akhir:
Penyampaian laporan audit keselamatan listrik akhir kepada klien, dengan rekomendasi dan perubahan yang disepakati menurutnya.
Langkah-langkah yang diberikan di atas menyelesaikan audit keselamatan listrik untuk suatu fasilitas. Dengan memahami tujuan, ruang lingkup, dan metodologi pelaksanaan audit keselamatan kelistrikan, kami mempelajari pentingnya audit tersebut. Kami melihat bahwa Audit Keselamatan Listrik adalah latihan pencarian fakta dan studi analisis kesenjangan yang sangat penting yang berfokus pada masalah kelistrikan untuk memastikan keamanan dan keandalan instalasi listrik. Untuk pabrik yang ada tanpa riwayat masalah kelistrikan, audit pihak ketiga dapat dilakukan setiap 5 tahun. Ini untuk keselamatan fasilitas dan personel yang bekerja di sana dan harus diikuti dengan ketat.
Dengan melakukan electrical safety audit secara berkala, kita dapat memastikan bahwa sistem listrik yang kita gunakan aman dan sesuai dengan standar keamanan yang berlaku. Ini juga akan membantu mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan yang disebabkan oleh masalah listrik. Oleh karena itu, sangat penting untuk memprioritaskan keamanan listrik dan melakukan electrical safety audit secara teratur.
Dengan demikian, melakukan electrical safety audit menjadi hal yang sangat penting bagi setiap organisasi atau bangunan. Seseorang harus memastikan bahwa sistem listrik yang ada memenuhi standar keamanan dan dilakukan secara berkala untuk memastikan keselamatan bagi penggunanya. Ini akan membantu dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi semua orang.
Jangan pernah mengabaikan pentingnya electrical safety audit, karena keamanan listrik adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk konsultasi layanan electrical safety audit, anda bisa menghubungi Protk. Team kami akan memberikan service terbaiknya untuk anda.
Kita sering mendengar tentang kecelakaan listrik pada bangunan komersial, industri, dan fasilitas lainnya yang menimbulkan kerugian besar seperti peralatan, infrastruktur bahkan nyawa manusia. Kecelakaan ini sering kali diakibatkan oleh praktik kelistrikan yang salah atau tidak aman atau sistem kelistrikan yang aus tanpa disadari. Tingkat keparahan kecelakaan meningkat dengan tidak adanya peralatan atau teknik keselamatan yang tepat.
Untuk menghilangkan kejadian dan kecelakaan seperti itu, diperlukan pemeriksaan berkala dan menyeluruh terhadap semua instalasi listrik di fasilitas tersebut. Ini adalah tujuan utama audit keselamatan listrik. Audit keselamatan kelistrikan adalah penyelidikan, inspeksi, pengujian, dan verifikasi sistem kelistrikan yang sistematis yang dilakukan oleh profesional berpengalaman untuk mengurangi risiko dan memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan dan peraturan pemerintah.
Electrical safety audit merupakan suatu proses evaluasi sistematik dari instalasi elektrik dalam suatu bangunan atau perusahaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa sistem listrik tersebut aman dan memenuhi standar keamanan yang berlaku. Audit ini meliputi inspeksi visual dari peralatan dan kabel listrik, pengujian kinerja dari sistem proteksi, dan evaluasi dari prosedur dan praktik keamanan yang ada. Hasil dari electrical safety audit akan memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan perubahan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dalam penggunaan sistem listrik.
Area-area yang membutuhkan audit keselamatan listrik secara rutin adalah sebagai berikut:
· “Industrial areas, factories etc” mencakup tempat-tempat yang memiliki sistem listrik yang besar dan kompleks, dan biasanya memerlukan audit untuk memastikan bahwa sistem tersebut aman dan memenuhi standar keselamatan.
· “Commercial spaces” mencakup ruang-ruang komersial seperti toko, kantor, dll, yang juga memerlukan audit untuk memastikan keselamatan bagi pengguna dan karyawan.
· “Electrical distribution houses” mencakup rumah distribusi listrik, yang memegang peran penting dalam sistem listrik nasional. Audit disini penting untuk memastikan bahwa sistem tersebut berfungsi dengan baik dan aman.
· “Hospitals” mencakup rumah sakit, dimana keselamatan listrik sangat penting untuk memastikan bahwa peralatan medis berfungsi dengan baik dan memastikan keselamatan pasien.
· “Institutions and organisations” mencakup organisasi dan institusi seperti sekolah, universitas, dll, dimana audit keselamatan listrik juga penting untuk memastikan keselamatan bagi pengguna dan karyawan.
Ini hanya contoh area-area yang dapat membutuhkan audit keselamatan listrik, dan mungkin ada area lain yang juga memerlukan audit yang serupa.
Tujuan Audit Keselamatan Listrik:
Seperti disebutkan di atas, tujuan utama audit keselamatan listrik adalah untuk mengidentifikasi dan menghilangkan potensi bahaya listrik dan meningkatkan keamanan kawasan industri atau komersial atau bangunan semacam itu. Tujuan lainnya termasuk:
a) Memahami kinerja kelistrikan dan kemungkinan bahaya keselamatan dalam sistem.
b) Meningkatkan keamanan peralatan dan personel.
c) Meningkatkan efisiensi energi sistem dan efisiensi penggunaan sumber daya.
d) Meningkatkan umur peralatan dan instalasi listrik.
e) Mengidentifikasi kemungkinan perbaikan dalam teknik dan praktik keselamatan
f) Memeriksa kepatuhan terhadap standar dan peraturan keselamatan.
Lingkup Audit Keamanan Listrik:
Tujuan utama keselamatan kelistrikan adalah identifikasi bahaya kelistrikan dan penilaian risiko, sebagaimana disebutkan di atas. Mari kita lihat penilaian ini secara rinci.
Berikut adalah cara mengukur tingkat keselamatan, dan beberapa rekomendasi untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya bahaya listrik di fasilitas.
1) Periksa tahanan pembumian lubang dan soket pembumian.
2) Tinjauan program pemeliharaan pencegahan kelistrikan di dalam fasilitas.
3) Tinjau prosedur penghentian, izin kerja, tag penguncian, dll.
4) Tinjauan sistem pentanahan dan proteksi petir yang ada di pabrik/pabrik/fasilitas untuk memastikan keselamatan manusia dan peralatan.
5) Meninjau jaringan dan sistem kelistrikan di dalam fasilitas, dengan fokus pada kecukupan dan fungsionalitas perangkat perlindungan.
6) Meninjau dokumen kelistrikan seperti daftar instalasi listrik, diagram garis tunggal, catatan pengujian (uji minyak trafo, uji resistansi isolasi, uji resistansi pembumian, dll.) dan lembar data instalasi listrik kritis.
7) Pengecekan hotspot pada instalasi dan peralatan listrik menggunakan thermal imager.
8) Verifikasi tanda peringatan dan pelabelan panel listrik, dan peralatan lainnya yang tepat.
9) Tinjauan perlindungan sistem api unggun.
10) Meninjau catatan pembinaan dan kompetensi karyawan dan kontraktor yang melakukan perdagangan.
11) Tinjau catatan karyawan yang terkait dengan keselamatan listrik, manajemen bahaya listrik di tempat kerja, dll.
Audit keselamatan kelistrikan mencakup tinjauan dokumentasi, kunjungan ke lokasi, pengumpulan data, analisis, dan verifikasi data sehubungan dengan norma industri dan data rekan. Mari kita lihat langkah-langkahnya secara detail.
Rapat pra-audit:
Rapat pra-audit atau perencanaan audit adalah rapat pembukaan pertama untuk membahas pedoman dengan manajemen dan departemen terkait lainnya. Kegiatan di lokasi, prosedur, dan persiapan untuk audit yang sebenarnya telah dilakukan.
Inspeksi di tempat:
Kunjungan lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya listrik sesuai ruang lingkup audit. Ini termasuk inspeksi semua sistem kelistrikan seperti bagian penerima suplai masuk, semua peralatan listrik di fasilitas, kabel, sambungan pembumian, sistem proteksi petir, kabel sementara, kemungkinan bahaya kebakaran listrik, dll. Verifikasi instalasi dilakukan dengan referensi ke gambar yang tersedia seperti diagram garis tunggal, tata letak pembumian dll.
Tinjauan dokumentasi:
Peninjauan semua dokumen yang relevan mengenai pemeliharaan, pengujian, laporan inspeksi kelistrikan, dan catatan kelistrikan lainnya dilakukan untuk penilaian fasilitas.
Rapat penutupan pemeriksaan:
Tim audit bertemu dan mendiskusikan temuan dan rekomendasi mereka dengan anggota fasilitas.
Penyerahan laporan akhir:
Penyampaian laporan audit keselamatan listrik akhir kepada klien, dengan rekomendasi dan perubahan yang disepakati menurutnya.
Langkah-langkah yang diberikan di atas menyelesaikan audit keselamatan listrik untuk suatu fasilitas. Dengan memahami tujuan, ruang lingkup, dan metodologi pelaksanaan audit keselamatan kelistrikan, kami mempelajari pentingnya audit tersebut. Kami melihat bahwa Audit Keselamatan Listrik adalah latihan pencarian fakta dan studi analisis kesenjangan yang sangat penting yang berfokus pada masalah kelistrikan untuk memastikan keamanan dan keandalan instalasi listrik. Untuk pabrik yang ada tanpa riwayat masalah kelistrikan, audit pihak ketiga dapat dilakukan setiap 5 tahun. Ini untuk keselamatan fasilitas dan personel yang bekerja di sana dan harus diikuti dengan ketat.
Dengan melakukan electrical safety audit secara berkala, kita dapat memastikan bahwa sistem listrik yang kita gunakan aman dan sesuai dengan standar keamanan yang berlaku. Ini juga akan membantu mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan yang disebabkan oleh masalah listrik. Oleh karena itu, sangat penting untuk memprioritaskan keamanan listrik dan melakukan electrical safety audit secara teratur.
Dengan demikian, melakukan electrical safety audit menjadi hal yang sangat penting bagi setiap organisasi atau bangunan. Seseorang harus memastikan bahwa sistem listrik yang ada memenuhi standar keamanan dan dilakukan secara berkala untuk memastikan keselamatan bagi penggunanya. Ini akan membantu dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi semua orang.
Jangan pernah mengabaikan pentingnya electrical safety audit, karena keamanan listrik adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk konsultasi layanan electrical safety audit, anda bisa menghubungi Protk. Team kami akan memberikan service terbaiknya untuk anda.
Salah satu aspek penting dalam instalasi kelistrikan adalah aspek keamanan, dimana kita ketahui bahwasannya listrik merupakan suatu hal yang mempunyai dua sisi, bisa bermanfaat namun bisa juga berbahaya. Untuk itu keamanan dalam instalasi kelistrikan penting untuk diperhatikan dalam rangka meminimalisir kemungkinan bahaya yang ditimbulkan dari instalasi listrik seperti konsleting listrik dan sebagainya.
Diantara elemen-elemen penting dalam instalasi kelistrikan, Grounding atau sistem pentanahan merupakan salah satu elemen penting yang beguna untuk memberikan perlindungan pada instalasi listrik dari berbagai gangguan dan bahaya.
Untuk mengenal lebih jauh, pada artikel ini kita akan membahas mengenai apa itu Grounding, fungsi dari Grounding, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana aplikasinya dalam instalasi kelistrikan, mari kita simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Apa yang dimaksud dengan Grounding?
Grounding merupakan sistem pentanahan yang berupa jalur kabel tersendiri yang dipasang pada instalasi listrik rumah menuju titik pentanahan (bumi). Sistem ini dipasang secara independen dan tidak menyambung secara langsung dengan kabel-kabel lainnya dalam sebuah instalasi listrik. Grounding sering juga dikenal dengan istilah arde.
Pemasangan Grounding bertujuan untuk meniadakan beda potensial dalam rangkaian listrik dengan mengalirkan arusnya ke tanah atau bumi. Beda potensial yang dimaksud adalah kebocoran arus listrik atau sambaran petir. Ini juga bertujuan untuk melepaskan muatan listrik berlebih.
Pengaliran arus listrik ke tanah bertujuan untuk menetralkan muatan listrik yang terlalu berlebihan. Tanah dipilih karena memiliki massa dan volume yang sangat besar sehingga mampu menetralkan muatan listrik yang besar seperti misalnya sambaran petir.
Untuk apa sebenarnya fungsi Grounding itu?
Grounding memiliki fungsi utama sebagai sistem yang digunakan untuk memberikan perlindungan dan keamanan dalam sebuah instalasi listrik.
Dengan keberadaan Grounding maka instalasi listrik akan terhindar dari beberapa resiko kecelakaan seperti konsleting listrik, kebocoran isolasi, kebocoran tegangan dan menghindari orang dari terkena sengatan arus listrik.
Terdapat tiga fungsi utama dari pemasangan Grounding secara garis besar diantaranya :
1. Untuk menjaga keselamatan
Grounding akan mengalirkan arus listrik ke tanah saat terjadi kebocoran listrik sehingga tidak menimbulkan bahaya (konsleting listrik atau kebakaran).
2. Sebagai penangkal petir
Ketika terjadi sambaran petir, arus listrik yang besar akan masuk kedalam rangkaian listrik sehingga akan menimbulkan bahaya, dengan adanya Grounding, arus listrik yang besar tersebut akan dialirkan langsung ke tanah sehingga akan langsung dinetralisir dan tidak sampai menimbulkan bahaya.
3. Sebagai pengaman bagi peralatan listrik
Grounding juga dapat memproteksi peralatan listrik atau elektronik agar tidak terjadi kerusakan apabila terjadi kebocoran tegangan.
JENIS GROUNDING BERDASARKAN TUJUAN PEMASANGAN
1. Safety Grounding : digunakan untuk menetralisir dampak arus listrik yang berbahaya. Misalnya ketika terjadi tegangan arus listrik yang tidak stabil yang diakibatkan oleh gelombang elektromagnetik yang berasal dari kilatan petir atau hal lainnya.
2. RF Grounding : umumnya digunakan pada perangkat komunikasi untuk mengurangi dampak radiasi yang muncul dari adanya pancara gelombang seperti misalnya gelombang radio.
JENIS GROUNDING BERDASARKAN SISTEM PEMASANGAN
1. Single Grounding System : merupakan sistem pentanahan penangkal petir yang digunakan dengan menancapkan satu pasak atau logam ke dalam tanah. Selain logam, para teknisi juga seringkali menggunakan batang tembaga/Grounding road. Sebagaimana kita ketahui bahwa tembaga merupakan material yang sangat baik untuk menjadi konduktor listrik.
2. Pararel Grounding System : Pada dasarnya jenis ini tidak jauh berbeda dengan single Grounding hanya saja, pararel Grounding menggunakan dua batang loga untuk melepas arus ke dalam tanah. Kedua batang logam tersebut dihubungan dengan menggunakan kabel BC atau BCC. Batang logam ditanamkan ke tanah pada kedalaman tertentu.
3. Multy Grounding System : Multi Grounding System memanfaatkan lembaran tembaga yang juga dikenal dengan copper earthing plate yang telah diikat menggunakan kabel BC sebagai bahan penangkal petir. Selain menambahkan lembaran tembaga, dapat juga menambahkan larutan semen pada titik Grounding. Penambahan semen bertujuan agar kualitas resistansi meningkat dan tetap terjaga. Maksimum Grounding biasanya diterapkan pada daerah dengan tekstur tanah yang lebih keras atau berbatu.
Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan Grounding?
1. Pilih material yang berkualitas. Pemilihan material yang bagus dan berkualitas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan Grounding. Untuk itu sebelum melakukan instalasi Grounding, kita perlu memperhatikan material yang digunakan. Misalnya pemilihan kabel konduktor yang dipakai untuk pentanahan yang baik adalah kabel yang berbahan tembaga.
2. Kedalaman Grounding. Kedalaman penanaman Grounding biasanya ditentukan dari pencapaian nilai resistansi pentanahan. Semakin dalam ditanam, maka semakin kecil nilai resistansinya.
3. Ukuran Diameter Grounding Road dan Kabel Grounding. Pemilihan ukuran diameter Grounding rod dapat membantu mencapai nilai resistan pentanahan yang baik. Untuk kabel Grounding yang dipasang untuk penangkal petir, disarankan untuk memilih kabel dengan diameter yang besar. Sedangkan untuk kabel Grounding yang dipasang dari suatu instalasi listrik menuju titik tanah, disarankan memiliki ukuran diameter sesuai dengan daya maksimal instalasi tersebut.
4. Jumlah Grounding Road. Menambah jumlah Grounding road terbukti cukup efektif untuk mendapatkan nilai resistan pentanahan yang baik. Penambahan jumlah Grounding road harus memperhatikan hubungan antara setiap Grounding road agar mendapatkan nilai resistansi pentanahan yang baik.
5. Jenis dan nilai resistansi tanah. Pemilihan jenis tanah dan nilai resistansi tanah juga harus diperhatikan dimana penanaman Grounding road harus ditempatkan di tanah yang mudah ditancapkan. Hindari pemilihan jenis tanah yang berpasir dan berbatu karena akan sulit untuk menanamkan Grounding road. Nilai resistansi tanah yang baik adalah yang memiliki nilai maksimal 5 ohm.
Nilai standar resistansi tanah mengacu pada Persayaratan Umum Instalasi Listrik atau PUIL 2000 yaitu kurang dari atau sama dengan 5 ohm. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa nilai sebesar 5 ohm merupakan nilai yang maksimal atau batas tertinggi dari hasil resitan pentanahan (Grounding) yang masih bisa ditoleransi. Nilai antara 0-5 ohm adalah nilai aman dari suatu instalasi pentanahan. Nilai tersebut berlaku untuk seluruh sistem dan instalasi yang terdapat dalam Grounding atau pentanahan.
Untuk mengetahui nilai resistansi pentanahan maka dapat dilakukan dengan pengukuran menggunakan alat ukur seperti Earth Tester. Earth Tester adalah alat untuk mengukur nilai resistansi dari Grounding. Terdapat dua jenis earth tester yang ada yakni jenis analog dan digital. Dalam penggunaannya earth tester berjenis digital lebih baik dalam melakukan pengukuran karena lebih akurat jika dibandingkan dengan earth tester berjenis analog.
Di Protk, team terpercaya dengan sumberdaya tersertifikasi, menyediakan layanan Grounding Test and Inspection. Layanan tersebut adalah salah satu dari sekian banyak item layanan yang termasuk dalam program Electrical Service.
Instalasi Panel Surya adalah proses pemasangan sistem panel surya untuk menghasilkan listrik dari cahaya matahari. Ini biasanya melibatkan desain sistem, pemilihan dan pembelian komponen yang dibutuhkan, memperoleh izin dan inspeksi yang diperlukan, dan pemasangan panel, inverter, dan peralatan lainnya.
Pemeliharaan Panel Surya adalah perawatan dan perawatan berkelanjutan dari sistem panel surya untuk memastikan bahwa ia terus beroperasi dengan performa puncak. Ini termasuk membersihkan panel secara teratur untuk menghilangkan kotoran dan sampah, memeriksa koneksi dan kabel untuk kerusakan, dan memantau kinerja sistem untuk mendeteksi dan memperbaiki masalah apa pun. Direkomendasikan untuk memiliki inspeksi profesional dan memelihara sistem setiap tahun untuk memperpanjang masa pakai dan memaksimalkan produksi energi.
Apa yang dimaksud Solar Panel Install?
Instalasi Panel Surya adalah proses pemasangan sistem panel surya untuk memanfaatkan cahaya matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Ini termasuk memilih dan membeli komponen yang diperlukan, merencanakan dan menempatkan panel surya dan peralatan pendukung seperti inverter, dan melakukan koneksi dan instalasi peralatan dengan benar. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sumber energi yang ramah lingkungan dan memperoleh penghematan biaya listrik jangka panjang.
Panel Surya biasanya terpasang di atas atap rumah, gedung komersial, atau fasilitas industri. Pemasangan panel surya juga dapat dilakukan di lahan terbuka seperti taman surya, yang merupakan kumpulan panel surya besar yang digunakan untuk memproduksi listrik untuk konsumsi massal. Lokasi pemasangan panel surya harus memiliki akses cahaya matahari yang cukup dan terbebas dari penghalang seperti pohon atau bangunan lain.
Berdasarkan sejarah, teknologi panel surya sudah ada pada abad ke-18, tepatnya pada tahun 1839. Seorang ahli fisika asal Perancis bernama Alexandre Edmond Becquerel yang pertama kali mencetuskan teknologi fotovoltaik.
Awalnya teknologi fotovoltaik dicetuskan melalui percobaan penyinaran dengan dua elektroda. Penyinaran ini menggunakan selenium yang bisa digunakan untuk menghasilkan energi listrik dengan jumlah yang sedikit. Percobaan ini merupakan bukti bahwa energi listrik bisa dihasilkan dari energi cahaya.
Pada tahun 1904, Albert Einstein juga pernah meneliti sel surya yang dinamakan percobaan efek fotolistrik. Barulah pada tahun 1941, peneliti yang bernama Russel Ohl mampu mengembangkan teknologi panel surya. Teknologi ini kemudian dikenal sebagai teknologi sel surya (solar cell) dan penggunaannya masih digunakan sampai dengan saat ini.
Kenapa harus menggunakan tenaga surya?
Ada beberapa alasan mengapa orang memilih untuk menggunakan tenaga surya:
1. Ramah lingkungan: Energi surya adalah sumber energi terbarukan yang tidak menghasilkan gas rumah kaca atau polusi lingkungan lainnya.
2. Biaya efektif: Setelah membayar biaya instalasi awal, produksi listrik dari panel surya gratis dan dapat mengurangi biaya listrik bulanan.
3. Kemandirian energi: Menggunakan panel surya memungkinkan seseorang atau bisnis untuk tidak tergantung pada jaringan listrik yang mungkin gagal atau terganggu.
4. Meningkatkan nilai properti: Instalasi panel surya dapat meningkatkan nilai properti karena menunjukkan komitmen terhadap lingkungan dan energi efisien.
5. Perlindungan terhadap inflasi harga energi: Dengan memproduksi sendiri listrik, seseorang atau bisnis tidak terpengaruh oleh kenaikan harga energi yang mungkin terjadi.
Berapa lama ketahanannya?
Ketahanan Panel Surya bervariasi tergantung pada merk dan tipe, tetapi rata-rata berkisar antara 25-30 tahun. Faktor seperti kondisi cuaca, pemeliharaan, dan pemakaian dapat mempengaruhi masa pakai panel surya. Namun, pemeliharaan yang baik dan inspeksi tahunan dapat memperpanjang masa pakai panel dan memastikan performa yang optimal. Setelah masa pakai panel surya, komponen-komponen dapat diperbarui atau diganti untuk memperpanjang masa pakai sistem.
Apa saja komponennya?
Komponen utama dalam sistem panel surya adalah:
1. Panel Surya: Ini adalah komponen utama sistem dan merupakan sumber energi. Panel surya terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya matahari menjadi listrik.
2. Inverter: Inverter berfungsi mengubah arus DC yang dihasilkan dari panel surya menjadi arus AC yang dapat digunakan untuk alat rumah tangga.
3. Baterai: Baterai opsional digunakan untuk menyimpan energi yang tidak digunakan saat matahari bersinar dan memastikan listrik tersedia saat diperlukan.
4. Rangkaian listrik: Rangkaian listrik termasuk kabel dan saklar yang digunakan untuk menghubungkan panel surya, inverter, dan baterai.
5. Monitor Sistem: Alat monitor sistem membantu mengukur produksi listrik dan memantau kinerja sistem.
6. Mounting System: Sistem pemasangan digunakan untuk menempatkan panel surya di atas atap atau lahan terbuka.
7. Disconnect Switch: Switch ini digunakan untuk memutus arus listrik dalam kondisi darurat.
Komponen-komponen ini bekerja sama untuk memproduksi dan menyalurkan listrik yang dihasilkan dari panel surya.
Seperti apa Maintenance-nya?
Pemeliharaan sistem panel surya meliputi beberapa hal berikut:
1. Membersihkan panel surya: Salju, debu, dan kotoran dapat mempengaruhi performa panel surya, oleh karena itu, panel harus dibersihkan secara teratur.
2. Memantau performa: Alat monitor sistem dapat membantu mengukur produksi listrik dan memantau kinerja sistem.
3. Inspeksi tahunan: Inspeksi tahunan oleh profesional dapat memastikan kondisi komponen dan memperbaiki masalah sebelum mempengaruhi performa sistem.
4. Memeriksa koneksi: Koneksi antar komponen harus diperiksa secara berkala untuk memastikan kinerja yang optimal.
5. Mengganti baterai: Baterai harus diganti setelah masa pakai yang ditentukan.
6. Memperbarui komponen: Setelah masa pakai panel surya, komponen-komponen dapat diperbarui atau diganti untuk memperpanjang masa pakai sistem.
Pemeliharaan yang baik dan inspeksi tahunan dapat memastikan kinerja yang optimal dan memperpanjang masa pakai sistem panel surya.
Bagaimana jika cuaca tidak mendukung?
Jika cuaca tidak memungkinkan untuk menghasilkan energi dari panel surya, sistem bisa tetap menyediakan listrik dengan memanfaatkan baterai yang disimpan. Baterai akan menyimpan energi yang dihasilkan saat matahari bersinar dan memastikan listrik tersedia saat dibutuhkan. Namun, jika baterai habis dan tidak ada cahaya matahari, sistem akan membutuhkan sumber listrik cadangan seperti generator atau jaringan listrik utama.
Sebagai alternatif, sistem panel surya bisa dihubungkan dengan jaringan listrik utama, sehingga sistem akan memanfaatkan jaringan listrik utama sebagai sumber cadangan saat cuaca buruk atau baterai habis. Namun, perlu diingat bahwa jika sistem terhubung dengan jaringan listrik utama, tarif listrik dapat berlaku.
Panel surya dapat menjadi alternatif pembangkit listrik mandiri. Penggunaan panel surya ini juga jauh lebih hemat dan menjanjikan. Urusan listrik merupakan prioritas utama yang wajib untuk dianggarkan di dalam pengeluaran keluarga. Alasannya karena hampir semua kegiatan sehari-hari dan penggunaan perangkat elektronik ini bergantung dengan listrik.
Secanggih apapun teknologi yang ada saat ini tidak akan bisa dioperasikan tanpa menggunakan listrik. Oleh sebab itu, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus ada. Sayangnya biaya atau tarif listrik ini terus meningkat naik. Hal ini membuat masyarakat berpikir untuk menghemat penggunaan listrik supaya biaya yang dikeluarkan tidak membengkak.